Kamis, 20 Juni 2013

surat untuk kawan (part 3)



tahun 1992

kita udah daftar masuk SD, satu kelas dan 1 bangku, setiap pagi kita jalan ke sekolah bisa membutuhkan waktu 20menit, tidak ada yang mengantar dan tidak ada yang menjemput, kita berangkat sekolah di titipkan ke tetangga2 yang 1 sekolahan dengan kitah.

kau ingat kawan, di sekolah kita masih sering becanda2, waktu itu pelajaran matematika, kita malah sibuk bermain, tp sayang pertanyaan guru menghampirimu, dan kau tidak bisa menjawabnya, alhasil kau disuruh berdiri di depan kelas dengan 1 kaki dan dengan tangan memegang telinga,, hiks sedih, tp lucu ngeliatmu begitu. :D:D

teng teng teng...
lonceng tanda pulang berbunyi, serempak kelas langsung rame, bersorak merayakan kemenangan, horeee pulaaaangg.. :D:D
semua teman2 berlari ke orang tua mereka masing, kita mash nebeng dengan orang tua temen, hahah,, kadang malah kita suka lewat belakang,  kita suka lewat sawah, berlari di pematang sawah, tidak peduli dengan sepatu yang kotor, bermain dengan rumpun padi dan bermain kejar2an dengan burung yang suka hinggap di sawah.
karna keenakan main di dangau sawah, tidur2an, menikmati sembriwingnya udara. sampai kita lupa waktu dan alhasil kita menikmati omelan dari uwo masing2, ke esokan harinya kita di jemput pulang sekolah, hahaha kelakuan kita berhasil kawan, akhirnya ada yg jemput kita kesekolah :)) :))

-liburan sekolah-
waktu itu padi kita sudah mulai berbuah, dan seperti biasa kita akan di suruh "manggaro" (menghalau burung yang suka memakn padi). selepas zuhur waktu yang kita tunggu2 kawan, dengan menenteng rantang yang berisi nasi, ku memanggilmu, "dia, udah siap belum?, lauk nya apa?" dengan bangga kau jawab. "samba lado jo uok taruang" sambil memperlihatkan rantang nasi mu,, "oke mari kita jalan"

kita bejalan berbincang berbincang ntah apa yang kita perbincangkan waktu itu, melewati ladang orang, banyak pohon kopi, kelapa, rambutan, pisang, mangga, jambu bahkan semak belukar pun banyak yang setingi2 betis.. dengan sigap kita melewati jalan, sambil sesekali menarik dedaunan yang menghalangi jalan kitah. bahkan kita suka ngambil buah rambutan yang sudah masak, sambil bersorak kau bilang "buk bagi rambutannya yak, " kemudian aku yang menjawab "iya nak ambil sajah" hahah, rambutan itu sudah berpindah tangan, dari ranting ke kantong kitah,, sambil tertwa kita bilang "mayan buat pencuci mulut"  :D:D

perjalanan kita udah sampai di perbatasan sawah, kita harus melewati jembatan dulu karna ada selokan air yang lebarnya kira-kira 3 meter, jembatan itu di buat dari 1 pohon kelapa, jd ngelewatin nya tidak bisa berbarengan, lengah sedikit bisa membuat kita berendam  di selokan itu. :D:D.  dengan kedua tangan direntangkan yang menyeimbangi tubuh kita melewatinya, berlagak seperti penari yang ngk jelas.. sesampainya di sawah kita langsung menuju sawah kita masing2, menggoyangkan orang2an sawah, dengan sekali goyang semua burung yang hinggap di sawah akan langsung berterbangan..pemandangan yang indah kawan. di atas hamparan padi yang hijau berterbangan burung2 yang kadang membentuk pola2 tertentu..  :)

sekali,  dua kali kita goyangkan orang2 sawah.  kita berteduh di dangau sawah, selanjutnya menikmati makanan yang kita bawa... hmmmmmm nikmatnya kala itu kawan, dengan makanan sederhana, nasi putih, samba lado, uok taruang dan uok pucuk ubi, sudah sangat membuat kita senaaang.kita duduk bersila, membuka rantang masing,  kita bertukar lauk, memakannya sambil bercertia, di iringi angin yang berhembus kencang, menambah ke akraban kita semaikn indah. (ku rindu saat2 ini kawan). sesekali kita harus menggoyangkan lagi orang2an itu.

kau ingat kawan, waktu itu saat kita menggaro, kita malah bermain di komplek perumahan orang, karna kita tau di sana banyak buah2annya, dan pohonya pun pendek2, terlalu gampang untuk kita memanjatnya.. hahah.. untk menuju komplek itu pun kita harus melewati selokan lagi, tp kali ini tidak ada jembatnnya, kita harus mencari tanah2 yang keras, yang kira2 kl kita injek tidak akan membuat kita masuk ke lumpur. atau malah kita mencari bongkahan kayu yang akan kita jadikan jembatan.. :D:D

dengan kreatifitas kita, semua nya bisa kita atas, sampai lah kita di komplek itu, dan ternyata benar kawan, buah2annya banyak, hahahah.. pemandangan yang indah kawan.. di ujung komplek yg berbatasn dengan sawah ada sebuah rumah, di pekarangannya ada pohon ceri, waktu itu sedang panen, buahnya merah2, tanpa pikir panjang kita langsung ke sana.meminta kepada si angku, "angku minta buah cerinya yak,"  sejenak beliau berhenti dari kerjaannya,dengan badan penuh keringet, sorot mata kelelahan  melihat kita dan berkata, "ambillah , tp hati2 kl mau memanjatnya" dengan penuh kegirangan kita serempak menjawab "makasi nku" tanpa pikir panjang kita langsung memanjat buah cerinya kawan, sambil bercerita dengan si angku. setelah puas kita kembali ke dangau utk melanjutkan tugas utama kita "manggaro" hahahah

saat sore mulai menyapa, kita beranjak pulang, utk kemudian kita mandi di sungai dan bermain sampan, bergegas mengambil rantang di dangau, berjalan sambil bernyanyi, yg waktu itu mash populer lagu2 malaysia yang kita tau dari kaset2 si uda. hahah, :)) :))

tahun 1993

pembagian rapor di kelas 1, alhamdulillah kita naik kawan, kita udah kelas 2 sekarang, tp kelakuan kita masih sama, masih suka main, masih suka main sampan, tp waktu bermain kita udah berkurang, karna saat ini aku masuk MDA,
kita bermain hanya malam, selepas mengaji hari minggu saja tau ngk hari libur,

sesudah mengaji, saat itu lagi jamannya film kura2 ninja, kostum ala kura2 ninja pun kita jadikan bahan mainan, dengan menggunakan sarung, kita menutp seluruh wajah kecuali mata kita, ranting2 pohon kita jadi kan senjata, kita pura2 main perang2an, dan ada teman kita yang berlagak seperti supermen yang berjubah di belakangnya, dengan menggunakan sarung dia pun memperagakan itu, berlari kesana kesini, dengan menggepalkan 1 tangan ke depan, sehingga sarungnya terbang percis seperti supermen, hahah

di sekolah jam istirahat.
"ayo lopmat, giliran kau len,"  ku langsung lompat, tp sayang, semua berubah lagi, lagi2 aku terjun bebas, dan utk keuda kalinya, aku terluka, darah mengalir deras, aku takut, bu guru langsung mengobati luka dengan "obat merah" (jaman itu belum ada betadin sepertinya.. :D:D )
sesampai di rumah pertanyaan langsung menghampiriku, dengan santai ku jawab "jatuh di dorong teman"  dengan wajah ketakutan, "main lompat tali lagi kau" kata uwo membentak ku, aku langsung takut gemetaran, semua omelan akan menghampiri ku saat itu,  dengan wajah takut akhirnya aku jujur. "iya" . dengan mata melotot, nada tinggi, "sudah di bilang jangan main lompat tali lagi, liat tuh dagu kau luka lagi, sana pergi berobat sama mamak kau" aku diam, menangis, hanya bisa nurut di bawa berobat, sesampainya di rumah bidannya, "sakit apa lagi len" sang bidan yang memang dah kenal lama langsung bertanya, "ini jatuh lagi main lompat tali di sekolah" mamak ku menjawab dengan santai. :D:D
"ayo sini di liat," sang bidan langsung membawa ku keruangannya, aku di rusuh tiduran, sambil berbincang dia mengambil semacam senter kecil dan mengarahkannya ke daguku, dia bilang "dagunya sobek lagi, di jahit lagi yak"  katanya sambil tertawa, "bandel ya si len, sobek mulu dagunya." dia bertanya ke mamakku, mamak yg di tanya cuma nyengir aja. kemudian dia mengambil perlengkapan buat jahitnya, setelah di lihat lagi, ternyata sobekannya lebih panjang dari yang dulu,"di suntik dulu ya len" sang bidang mempersiapkan jarum suntiknya,   aku cuma mengangguk.  al hasil 5 jahitan menghiasi dagu ku.. :D:D

dan sudah pasti dari kejadian ini, kita tidak bisa main sampan kwan, karna luka di daguku tidak boleh kena air, tapi bukan kita kawan yang tidak bisa menemukan permainan baru.. masih banyak permaianan anak daerah yg kita mainkan kawan.. dan masih banyak ulanh kita yang membuat orang2 di lingkuangan kita ketawa.  ntar aja lah di sesi berikutnya...

-bersambung-

disadur dari tulisan fb,
jakarta 26 agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar