Rabu, 05 Juni 2013

lubang di hati..

kubuka mata dan kulihat dunia,,
tlah ku terima anugrah cinta-NYA

tak pernah aku menyesali yang ku punya,
tapi kusadari ada lubang dalam hati,
ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini,
ku menanti jawaban apa yang di katakan oleh hati,,


apakah itu kamu, apakah itu dia
selama ini kucari tanpa henti
apakah itu cinta apakah itu cita
yang mampu melengkapi lubang di dalam hati


ku mengira hanya dialah obatnya
tapi kusadari bukan itu yang ku cari,,
ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti..


lirik lagu dari letto, sekilas dibaca mungkin akan bermakna ke hubungan biasa, tp jika di baca lebih dalam lagi, ada makna tersirat yang hendak di sampaikan oleh penulisnya,, mulai dari bait pertama,,

kubuka mata dan kulihat dunia,,tlah ku terima anugrah cinta-NYA ==> ini mengisyaratkan akan rasa syukur kepada anugrah cinta-NYA (sang pencipta, berupa nikmat, kemudahan dll,)

bait kedua,, masih mengisyaratkan akan rasa syukur,di lanjutkan dengan adanya rasa hampa di hati (lubang di dalam hati),, lubang yang di buat oleh kita sendiri,, bisa jadi karena rasa ingin yang terlalu belebihan, rasa ingin mengatur semuanya, rasa yang di kuasai oleh nafsu,,dan terus berusaha mencari sesuat yang diinginkan itu,, rasa ini yang menimbulkan sebuah persoalan,, dan semua nya hanya akan ditemukan di hati,,ini diperjelas pada kata2 "ku menanti jawaban apa yang di katakan oleh hati,," tepat sekali dengan apa yang di katakan oleh baginda rasul,, "mintalah fatwa pada hatimu" , ya semua persoalan itu penyelesaiannya ada di hati,,, untuk menemukan ketenangan ya berdamailah dengan hati kita, lihat kedalam,, introspeksi diri,,

pada bait ke 3, mengisyaratkan dalam pencarian mulai muncul pertanyaan a, b dan c, yang mungkin bisa menjawab semuanya,, "kamu" disini di isyaratkan kepada tuhan dan "dia" disini di isyaratkan kepada selain tuhan,,dan kecenderungan manusia suka mencari jawaban pada si "dia" (selain tuhan). sampai pada bait ke 4 jawaban itu ditemukan pada "dia" tapi ternyata bukan "dialah" yang di cari,, dan pencarianpun terus di lanjutkan walau semuanya terasa begitu melelahkan,, karna sebuah keyakinan bahwa tuhan tak ingin hamba nya beputus asa, untuk mencari nikmatNYA, di sampaikan dengan bait "dan ku yakin KAU tak ingin aku berhenti.."

lirik yang mempunyai makna dalam akan pencarian hidup,, mengingatkan saya akan kata2 om yusman,, jika kita punya proyek hidup pola yang bagus itu "allah, manusia, allah" manusia disini hanya sebagai "perantara" dan semua keputusan yang berlaku hanyalah di tanganNYA,tapi kebanyakan dari kita memaki pola "manusia - allah" lupa untuk meminta ijin dulu sama allah,pas udah mentok baru deh ngadu sama allah,, eheheh.. dalam hidup ini tak semua yang kita inginkan bisa dengan instan kita dapatkan, akan butuh ikhtiar,, ada banyak rintangan yang kita hadapi,, tak semua rintangan itu ujian, tp mungkin juga azab bagi kita yang suka lalai, teringat akan kata2 salah seorang sahabat saya,, "apapun yang terjadi dalam hidup ini, percayalah itu yang terbaik buat kita, walaupun indra kita merasakan suatu ketidaknyamanan itu hanya karena keterbatasan indra kita untuk bisa memahami makna tersirat dari semua ini"(mas yusuf makasi) terkadang kita sibuk untuk mengatur kehidupan kita, padahal allah sudah mengaturnya dengan sedemikian indahnya, skenario nya sudah tertulis rapi, kita hanya melakoninya dengan sepenuh hati, dan semua akan terasa nyaman saat keinginan kita bisa sejalan dengan keinginan allah.. teringat akan nasehat sahabat "berhentilah untuk mengatur semuanya,, sejalankan keinginanmu dengan keinginan allah" (mba rosyida makasi ya).. dan terima kasih untuk teman2 yang lain, yang memberikan banyak nasehat dan ilmunya kepada saya,, semua yang pernah singgah di kehidupan, ini pun juga termasuk rencanaNYA..

dan akhir kata beginilah kalo saya lagi bener,, :D:D
ini hanya persepsi saya akan lirik lagunya letto,, belum tau deh maksud tertentunya apa,,


-maulid-

disadur dari tulisan fb
jakarta, 23 februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar