Sabtu, 15 Juni 2013

surat untuk kawan (part 2)



"tidak boleh main lompat tali, tidak boleh main seluncuran, kalo udah malam tidak boleh main, habis ngaji, shalat isya terus langsung pulang" 
suara uwo, menggelegar di telinga ku, dengan mata melotot dengan mimik muka marah,merah padam,dengan telunjuk mengarah ke muka ku,  aku cuma diam duduk dipojokan, sambil megangin dagu yang di tutupin dengan perban,sesegukan menahan tangis, T.T

ya kejadian kemaren menghasilkan sobekan di dagu ku, dan karna sobekan lumayan panjang, daku ku harus di jahit, 3 jahitan pun menghiasi dagukuu, gulungan karet gelang yang biasa ku gunakan buat bermain, sudah tak tau ada dimana.. bahkan utk main di sungai pun sudah tidak bisa, karna luka didaguku tidak boleh kena air, tapi 1 hal yang masih bisa kita lakukan kawan, menertawakan teman2 kita,

setiap pagi kita masih bisa menertawakan temen2 berangkat sekolah, di beranda itu, di rumah panggung itu, setiap pagi kita selalu di sana, bermain kertas bergambar (ngk tau namanya, kertas ini berbentuk persegi panjang dengan dibagi beberapa kotak, masing2 kotak memiliki gambar yang berbeda2), dan permainan ini akan berhenti sesaat jika temen2 kita lewat depan rumah.. biasa kawan, kita nyanyi2 dulu dan ngeledek mereka.. :)) :))

"ayo tumpuk kertas gambarnya, giliran aku sekarang yang melempar" ceesss,, 1 sendal melayang ke arah tumpukan kertas itu, tapi  lemparanmu hanya menyisihkan sedikit tumpukan kertas gambar itu kawan, selanjutnya giliran ku.
ceess 1 sendal lagi melayang ke tumpukan kertas itu, lagi2 tumpukan kertas gambar itu tidak tersapu bersih, masih menyisakan beberapa lagi, giliran kamu lagi kawan, begitu seterusnya permainan ini, di bawah pohon sirsak di halaman depan  rumah, sambil berteduh menunggu giliran dengan penuh antusias kita mengisi masa2 kecil dulu, sesekali angin meniup2 rambut kita,dan kau ingat kawan, jika kita main ini kita tidak makai sendal, karna sendalnya kita gunakan untuk melempar tumpukan kertasnya,  tak peduli kaki yang kotor, tak peduli kaki yang sakit menginjak kerikil2, yang penting maaaiiinnn.. masa kecil adalah masa bermain,, hahahah.. :D:D

oh ya kawan, ingatkah kau ada 1 lagi permainan yang suka kita mainkan, kelereng,, hahaha, kalo main ini biasanya kita rame kawan, apalahi kalo main lobang 7, kita main ber7 orang, kalo permainan ini kita suka maksa temen2 si uda buat ikut main bersama kita, dan 1 hal yang menarik kawan, diantara 7 orang itu cuma kita berdua  perempuannya.. :)) :))
dalam permainan ini kita baisanya kalah kawan, temen2 si uda lebih jago,, kelereng kita habis sama mereka sajah.. :mad:

ingat kau kawan di mana persembunyian kelereng kita, di kaleng susu, tp tidak semua kelereng didalamnya bagus2, banyak juga kelereng kita yang sudah bocet2, karna kita sering kalah melawan temen2nya si uda,, jahat, mereka membuat kelereng kita bocet,, T.T

ketika sore menyapa, kita berpindah ke halaman belakang rumah, melihat pohon jambu air yang besar rindang dengan buah yang merah dan seger2, tanpa pikir panjang kau mencari galah, dan aku mengambil kain untuk menampung buah jambu yang jatuh olehmu, kain ini salah 1 ujungnya di iketkan di leher, sisi yang lainnya di rentangkan dengan tangan, dengan kepala menengadah ke atas, melihat kemana arah jatuhnya si buah jambu, dan badang pun akan mengikuti arah jambunya,, hahaha sungguh kerjasama yang paten demi mendapatkan jambu air yang manisss..,, :ngeces..
jika lelah kita duduk sesaat di atas batu pekuburan yang ada di bawah pohon jambu itu, dan anehnya aku selalu di marahin sama uda2 ku,  jika duduk dibatu pekuburan itu, beda jika aku duduk di batu pekuburan yang lain... orang dewasa memang suka aneh.. :o

-kau ingat kawan, jika bulan puasa tiba, kalo buah jambunya lagi banyak, malam harinya kita akan berjualan, berjualan di depan mesjid, aku jualan jambu, dan kau jualan "karupuak leak" (kerupuk singkong yang di makan dengan kuah cabe, terkadang di taburi mie diatasnya, pedesnya maknyusss )-

jika jambunya sudah terkumpul, kita berpindah ke pohon asam, pohon yang deket dengan mesjid, dipohon itu, kita akan bergantian main ayunan, waktu itu tempat duduk ayunan nya kita menggunakan sabut  kelapa.tapi sayang kita ngk bisa lama2 main ayunan karna tidak nyaman duduk lama2 di atas sabut kelapa. :(
melihat itu angku membuatkan kita tempat duduk dari papan, kemudian kita melapisinya dengan kain, biar kita bisa bermain dengan nyaman,

kau ingat kawan, awalnya kita main bergantian, ketika aku yang duduk, kau yang mendorongku, ketika kau yang duduk aku yang mendorongmu, pernah saat itu kita pengen main berdua, tp tempat duduknya ngk bisa buat berdua, akhirnya, salah 1 dari kita berdiri,dan kita bisa bermain ber2 sekaligus.

walaupun dengan permainan seadanya, kita tetap bisa tertawa kawan, kita tetap bisa bersama, kita tetap bisa berbagi, apapun kondisi kita, dan kebersamaan kita membuat ku lupa akan rasa sakit di dagu ku..  terima kasih kawan :)

-bersambung

disadur dari tulisan fb
jakarta, 22 agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar