Rabu, 20 April 2016

Sahabat

Sahabat,
saat kita bersama.
Saat kita tertawa berasama, menangis bersama, melakukan kesalahan bersama.
Saat main tajun tajunan mandi d tapian.
Saat manangguak rinuak.
Saat main sampan.
Saat maintai karambia anyuik.
Saat beradu cepat berenang melawan arah arus.
Saat beradu kuat menahan nafas di dalam air.
saat berlarian di pematang sawah.
Saat pai manggaro.
Saat samba lado patai uok pucuak parancih jd makanan kebanggan.
Saat setalah magrib berbarengan mengaji di surau.
Saat kita girang begitu hujan turun.
Saat tanah dan bebatuan kita jadikan tempat bermain.
Saat pai lari pagi ka dermaga danau singkarak.
Pulang singgah ka pasa bali katupek pitalah.

Saat bulan puaso mancaliak si uda2 main badia2 batuang. Dan tertawa girang begitu bunyinya memekakkan telinga.

Saat lapangan mesjid kita jadikan lapangan main bulu tangkis.

Dan galah bambu untk panjuluak bulu ayamnyo saat tasengkek di atok parkiran.
 
Saat akhir pekan kita isi dengan latihan randai.

Dan bersorak girang ketika kita berhasil menepuk sarawa galembong dengan sempurna.

Berlompat girang begitu pertunjukan randai kita berhasil.

Mengisi waktu2 kosong di sekolah dengan senandung lagu2 minang.

Saat ma ambiak mangga di pekarangan tepat di depan ruangan kepala sekolah selalu berhasil kita lakukan tanpa celah.

Saat talua busuak dan tepung menjadi tradisi perayaan ulang tahun.

Saat berbaur dengan alam menjadi kegiatan kita mengisi waktu libur sekolah.

Saat makan yang kadang hanya dengan mie rebus.
Saat ada sama2 dimakan. Tak ada sama2 di tahan.

Sahabat
Saat waktu memisahkan kita lewat jarak.
Saat kita memilih jalan sendiri2.
Saat kita memilih kota perantauan sendiri2.
Saat kita sibuk dengan aktifitas masing2.

Tapi kita tetap bertemu dalam satu kata "doa".
Kita bersua dalam satu dimensi yang disebut "doa".

Sahabat,
Terima kasih untuk semua cerita.
Terima kasih untuk semua cinta.

Tak ada yang hilang dari ingatan.
Tak ada yang pergi dari hati.

-maulid-
Depok.
Sabtu, 4 desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar