Jumat, 12 Juli 2013

ayah



sabtu ini tepat pukul 09.00 - 13.00 aku menghadiri acara konsultasi akbar bersama sahabatku d wisma antara jakarta pusat.

sangat banyak ilmu yang kami peroleh, tapi saat ini aku tidak akan menyampaikan kembali ilmu tersebut, aku hanya sediki bercerita tentang perasaan ketika sesi muhasabah.

seperti biasa konsultasi lainnya pada sesi muhasabah, kita akan di ajak untuk merenung, kita akan di ingatkan pada hal atau kejadia atau seseorang dimasa lampau, dan pada umumnya seseorang itu adalah orang tua masing masing peserta. begitu juga dengan ku, saat pembicara memulai sesi ini, mata kupejamkan telingaku mengikut instruksi pembicara, otakku memutar ulang memory itu. disana terlihat sosok lelaki kurus, hitam berdiri tepat dihadapaku, seketika itu juga air mataku mengalir, sedih menggelayut di hatiku.

lelaki itu pernah datang kekosan ku, semasa aku masih kuliah dulu, tapi dengan ke egoan dan ke angkuhanku, aku tidak menerima kehadirannya, aku tak peduli dia bakal sedih dengan sikapku seperti itu, aku tetap dengan ke akuan ku yang menuntut banyak darinya.

lelaki tua itu yang saat ini masih berdagang untuk memenuhi kebutuhanya, lelaki tua itu yang masih kuat berjalan mendorong gerobak dagangannya setiap hari, mempersiapkan sendiri semua kebutuhannya, yah, semuanya sendiri.

aku tak tau pasti bagaimana masa lalunya, tapi akulah salah satu penerus dari garis keturunannya. akupun tak tau pasti apa yang dipikrikannya, apa yang dia cari saat ini, bahkan akupun tak tau pasti bagaimana perasaannya terhadapku.

ah, terlalu banyak hal yang tak aku ketahui tentang dia, dia yang aku tau lewat cerita, yang kukenal samar samar, yang sepenglihatanku lebih peduli terhadap anaknya yang lain ketimbang aku, tapi sudahlah, aku pun sudah malas untuk mengungkit cerita itu, cukup cerita itu menjadi bagian dari hidupku, pelajaran bagiku agar aku terus memperbaiki diri, sehingga kelak aku pantas bersanding dengan jiwa terbaik pilihanNYA.

kembali ke cerita awal, ketika sosok itu muncul di ingatanku, aku memohon ampun kepadaMU ya rabb, atas semua kesalahanku padanya, atas kemarahanku padanya, tak sepantasnya aku bersikap seperti itu. seketika aku berdoa, semoga engkau mengampuni dosa dosanya, memafkan semua kekilafannya, dan menyampaikan permintaan maafku padanya

Allah,
aku tak mampu menjaganya, aku tak sanggup melindunginya, maafkan aku , aku bukan anak yang berbakti.

Allah,
kumohon dengan penjagaannMU, jagalah dia, dengan pengampunanMU ampunilah dia, dengan rahmtaMU, sayangilah dia, dengan ridhoMU berkahilah rejeki dan kesehatannya.

Allah,
aku tak sanggup berbicara langusng dengannya, aku mohon padaMU sampaikan permintaan maafku padanya, dan aku mohon restunya untuk semua perjalanan hidupku, baik yang sudah lewat maupun yang akan ku tempuh dimasa depan.

Aamiin

stasiun mangga besar,sabtu, 22 juni 2013,

-maulid-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar